Senin, 28 Maret 2011

Teknologi FPR TV 3D


Menonton tayangan tiga dimensi memang mengasyikkan. Apalagi kini muncul televisi yang bisa menayangkan gambar 3D. Kita serasa dibawa ke dalam cerita dan terlibat dalam tayangan itu. Tapi belakangan muncul banyak keluhan terhadap kenyamanan kacamata yang harus digunakan untuk menonton tayangan 3D itu.

Selain berat, kacamata khusus 3D yang menggunakan teknologi lama terasa kurang nyaman karena membuat mata lelah, pusing, dan mual. Kualitas gambar yang kita lihat pun terasa kurang maksimal, karena penonton tidak bisa bergerak bebas dengan kacamata yang dipakai.

Sedikit bergeser saja maka kualitas gambar kurang jelas dan kurang tajam. Bahkan saat mata atau kepala bergerak miring atau kita menonton dengan posisi tidur atau rebah di sofa, gambar yang dilihat akan jadi gelap. Belum lagi, teknologi lama pada kacamata 3D yang harus menggunakan kabel untuk mengkoneksikan kacamata dengan pesawat telivisi.

Tapi kini, keluhan-keluhan itu bisa teratasi dengan hadirnya teknologi FPR untuk kacamata 3D. Dengan teknologi terbaru ini kacamata 3D menjadi lebih ringan yakni 14 gram. Bandingkan dengan kacamata 3D dengan teknologi SG yang beratnya 40 gram. Kacamata dengan teknologi FPR lebih ringan karena terbuat dari bahan plastik yang tipis.

Menonton tayangan tiga dimensi dengan kacamata FPR juga menjadi lebih nyaman karena kacamata ini sangat fleksibel. Kita bisa bergerak bebas saat menonton dan kualitas tayangan 3D tidak berubah. Kacamata FPR ini juga tidak memerlukan kabel yang menghubungkannya dengan pesawat televisi.

Bentuk kacamata 3D FPR pun bisa dibuat lebih bergaya dan bahkan kini sudah ada dalam bentuk flip, yang bisa dilekatkan pada kacamata Anda sehari-hari sehingga bisa dibuka dan ditutup sesuai keperluan. Yang tak kalah penting adalah harganya jauh lebih murah. Seluruh anggota keluarga bisa memilikinya sehingga tak perlu berebutan saat menonton tayangan 3D.

"Jadi selain ringan dan fleksibel, kacamata FPR ini juga lebih murah. Anda bisa membeli untuk seluruh anggota keluarga," ujar Ho Young Chang, Manajer marketing LCD TV untuk Kawasan ASia, saat diwawancara Liputan6.com SCTV, Senin (21/3) di kantor pusat LG Electtronics, di Kawasan Seoul Square, Jung-Gu, Seoul.

Kini sejumlah perusahaan yang memproduksi televisi berteknologi 3D telah menggunakan teknolofi FPR, di antaranya LG Electronics, Phiplips, Vizio, dan sejumlah produk pesawat televisi dari Cina. Sony dikabarkan juga akan menggunakan teknologi FPR ini.

Di Indonesia, sejumlah produk pesawat televisi 3D sudah mulai beredar, sementara LG Electronics baru akan meluncurkan produk pesawat televisi 3D pada April mendatang. Pesawat televisi itu sekaligus menerapkan teknologi smart TV, yang memungkinkan para penggunanya tersambung langsung dengan internet.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Host | lasik eye surgery | accountant website design